Sebelumterjun ke dunia saham, alangkah baiknya jika Anda mengenali seluk-beluknya secara mendalam. Pelajari cara bermain saham layaknya investor handal melalui kumpulan artikel saham Inbizia. Saham . Historis Saham Jadwal Dividen Saham Saham Paling Aktif Saham Paling Untung Saham Paling Rugi. Kalkulator . Kalkulator Kurs Kalkulator KPR

Jakarta - Investasi di pasar modal kini makin popular. Hingga Mei 2021, jumlah investor pasar modal mencapai 5,32 juta dari periode 2020 sebesar 3,88 juta. Di saham, tercatat jumlah investor C-Best mencapai 2,40 juta hingga Mei 2021 atau naik 41,82 persen dari periode 2020 sebesar 1,69 juta. Bagi Anda yang baru masuk investasi saham mungkin menemui sejumlah istilah yang masih terasa asing. Terkait istilah untuk investasi saham, ada kata bid dan offer yang perlu diketahui dan penting untuk dipahami sebelum transaksi saham. Mengutip laman Minggu 4/7/2021, bid dan offer akan terpisah menjadi dua kolom berdampingan dengan angka yang berganti cepat seiring dengan fluktuasi harga transaksi saham. Kata bid digunakan saat ingin membeli saham pada harga lebih rendah dibandingkan dengan last price. Saat transaksi, Anda diharuskan untuk memasukkan harga yang dikeluarkan untuk membeli saham tersebut. Hal ini juga disebut dengan bid price. Sebaliknya, apabila Anda ingin menjual saham, akan melakukan offer untuk saham yang akan jual dan memasukkan harga yang ingin terima atas penjualan saham tersebut atau disebut dengan offer price. Transaksi atas saham tidak akan langsung terjadi saat melakukan bit dan offer. Pada saat melakukan bid, Anda harus mendapatkan penjual yang menawarkan saham di harga bid price yang sudah Anda tentukan agar terjadi transaksi. Namun, apabila Anda melakukan bid dalam jumlah yang besar, Anda juga harus menemukan penjual saham dengan volume Video Pilihan di Bawah IniSejumlah perusahaan teknologi Desember ini melakukan penjualan saham perdana IPO di Wall Street, termasuk jasa antar pesanan restoran DoorDash dan rental kamar Airbnb. Masing-masing terdampak oleh pemberlakuan PSBB, dan pemasukannya bahkan terangka...

Cukupdengan membeli kurang dari 1 lembar saham. Contoh, jika saham Facebook diperdagangkan dengan harga $100/lembar, kamu dapat membeli 1/100 saham Facebook dengan hanya $1 (satu dollar Amerika). Pesanan apa pun yang lebih besar dari satu lembar saham yang menyertakan komponen bagian pecahan akan dieksekusi dalam kapasitas campuran
Jika anda ingin membeli ataupun menjual saham, anda harus bisa paham cara membaca BID dan OFFER harga saham. Bid menunjukkan seberapa besar permintaan beli suatu saham. Sedangkan offer menunjukkan seberapa besar penawaran jual saham. Beberapa waktu lalu saya mendapatkan pertanyaan "Pak Heze, darimana saya bisa mendapatkan data bid offer saham? Dan bagaimana cara membaca bid offer?" Data bid offer saham secara real time bisa anda lihat sendiri pada menu software online trading. Anda bisa ketikkan salah satu saham yang ingin anda lihat bid-offernya. Misalnya saham BBRI. Lalu, klik kanan pilih Market Depth By Price. Tampilannya seperti berikut Disini saya pakai software Danareksa Sekuritas. Setiap software online trading pasti memiliki data bid offer. Setelah itu, muncullah BID dan OFFER saham BBRI seperti berikut Bid offer saham Di dalam tampilan bid offer suatu saham, ada beberapa informasi penting yang perlu anda pahami, perhatikan yang saya beri tanda-tanda persegi. Kita akan bahas menu-menu tersebut. Split Bid = Jumlah orang yang melakukan antrian beli saham Bid Lots = Jumlah lot permintaan beli Bid = Harga beli saham Split Offer = Jumlah orang yang melakukan antrian jual saham Offer Lots = Jumlah lot penawaran jual Offer = Harga jual saham Total Bid Qty = Jumlah seluruh lot permintaan beli dan split bid Total Offer Qty = Jumlah seluruh lot penawaran jual dan split offer Misalnya pada harga bid ada bid lots sebesar dan split bids sebanyak 150 orang. Itu artinya, ada 150 orang dengan jumlah lot sebanyak lot yang ingin membeli saham BBRI pada harga Demikian juga seterusnya. Kalau untuk yang offer, berarti menunjukkan keinginan para trader untuk menjual saham. Bid offer saham yang tampil di software online trading, biasanya menampilkan beberapa antrian harga saham, mulai 5-10 antrian harga. Anda bisa baca juga cara membaca antrian harga saham disini Permintaan dan Penawaran Bid-Offer di Pasar Saham. KEGUNAAN ANALISIS BID OFFER SAHAM Bid offer sesungguhnya bukan hanya digunakan untuk melihat harga saham real time. Bid offer dapat digunakan sebagai analisis saham untuk mengambil keputusan trading dan memilih saham. Berikut kegunaan bid offer saham untuk trading 1. Trading harian dengan analisis tape reading Pergerakan bid offer selama jam trading bisa memberikan gambaran mengenai saham-saham yang berpotensi naik maupun turun dalam jangka pendek, khusunya jangka waktu harian. Hal ini karena bid offer bisa memberikan informasi kekuatan permintaan dan penawaran market di suatu saham. Analisis saham berdasarkan bid offer disebut dengan analisis TAPE READING. Jadi untuk anda yang ingin menerapkan strategi trading harian intraday trading, anda harus melakukan kombinasi analisis bid offer tape reading dengan analisis teknikal. Yap, dengan analisa bid offer, anda bisa mengetahui saham2 yang potensial naik selama jam trading. Sehingga anda bisa menerapkan strategi beli pagi jual siang, atau beli pagi jual sore. Anda bisa pelajari strategi2 trading harian saham dan analisa bid offer, lengkap dengan full praktiknya disini Ebook Intraday & One Day Trading Saham 281 halaman. Di ebook intraday trading, anda akan mempelajari analisis tape reading lengkap, beserta praktik2nya untuk memilih saham untuk trading harian. Anda akan praktikkan kombinasi analisa tape reading dengan analisa teknikal dan momentum untuk memanfaatkan profit dari intraday trading. 2. Melihat fluktuatif harga saham Fluktuatif kecepatan naik turunnya harga saham, dapat anda pelajari pada pergerakan bid offer selama jam trading live trading, karena bid offer selalu berubah-ubah selama jam trading. Bid offer menunjukkan minat para pelaku pasar untuk mentradingkan suatu saham. Kalau bid offer saham banyak mengalami perubahan, yaitu naik turun di kisaran harga tertentu, ini menunjukkan bahwa saham tersebut memiliki fluktuatif harga saham yang cukup baik. Untuk anda yang suka trading di saham2 yang fluktuatifnya bagus, bid offer adalah analisa yang cukup penting untuk anda lakukan. Sebaliknya, jika bid offer saham selama jam trading tidak banyak bergerak, hal ini bisa menunjukkan bahwa fluktuatif saham tersebut cukup rendah / tidak terlalu cepat. 3. Mengetahui likuiditas suatu saham Bid offer saham juga sangat bagus untuk menganalisa saham-saham yang relatif likuid dan tidak. Jika bid offer saham A sangat sedikit jumlahnya, misalnya hanya ada puluhan lot, dibandingkan saham B yang bid offernya sampai ribuan bahkan puluhan ribu lot, maka saham A bisa dikatakan sebagai saham yang tidak likuid. Dalam praktikknya, saham2 yang lebih likuid pergerakannya juga lebih bagus, stabil, fluktuatifnya lebih oke dibandingkan saham-saham yang kurang likuid. Baca juga Cara Mengetahui Saham Likuid. Sehingga dengan analisa bid offer selama jam trading, anda bisa memutuskan untuk memilah saham2 yang likuid dan tidak. Tentunya, analisa bid offer juga harus dikombinasikan dengan analisa chart, terutama candlestick dan volume untuk melihat kecenderungan likuid tidaknya saham. Bid offer saham merupakan pengetahuan dasar mekanisme perdagangan yang harus dipahami oleh semua pebisnis saham baik trader maupun investor. Namun, bid offer juga memberikan banyak manfaat untuk analisa saham. Khususnya untuk trader jangka pendek, ada baiknya anda memahami bid offer lebih dalam untuk analisa trading, bukan hanya sekedar bisa membaca "kulitnya". Bid offer sangat berguna untuk intraday trading dan trading dibawah satu minggu. Tetapi untuk swing trader dan investor, analisa bid offer tidak terlalu dibutuhkan, karena analisa bid offer sifatnya untuk jangka pendek.

Misalnyaemiten melakukan offer saham di harga Rp 1.650,-, maka bid dengan harga tinggi semisal Rp 1.700,- akan lebih disukai. Bagaimana dengan offer? Offer merupakan penawaran harga jual oleh emiten di bursa saham yang ditujukan kepada calon investor. Jadi bisa dibilang offer merupakan kebalikan daripada bid. Jika bid dilakukan oleh pembeli

Analisa Bid Offer Saham adalah hal yang penting untuk dipertimbangkan sebelum membeli saham, selain itu analisa bid offer saham juga berguna untuk melihat tingkat likuiditas dari saham itu sendiri. Artinya, seberapa sering sih saham tersebut diperdagangkan? Sebab hal ini nantinya akan sangat memengaruhi kenyamanan saat melakukan transaksi di pasar saham seperti apa yang dikatakan likuid dan sebaliknya? Mari simak penjelasannya di artikel Likuiditas Penting?Katakanlah kamu beli barang koleksi untuk dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi tapi ternyata nggak kunjung laku karena nggak ada yang minat. Nah, kalau sudah begini nggak menutup kemungkinan bakal jadi boncos sendiri, betul? Untuk memastikan barangnya laku, kamu harus pilih yang sekiranya paling banyak diincar oleh orang lain agar mudah dijual dan kamu pun bisa menikmati halnya ketika ingin berinvestasi saham. Yang namanya investasi, tujuannya tentu untuk meraup keuntungan dari kenaikan harga. Caranya dengan menjual saham tersebut ketika harganya sudah naik tinggi atau jika target keuntungan sudah yang likuid adalah saham yang ramai diperdagangkan. Karena banyak yang jual dan beli, jadinya investor akan lebih mudah saat hendak melakukan transaksi. Kalau mau dilepas pun sahamnya akan terjual dengan lebih mudah dan cepat selama harga yang dipasang nggak terlalu untuk investor yang tertarik beli nggak perlu menunggu dalam waktu yang lama dan bisa segera mendapatkan saham jika ternyata sahamnya kurang likuid, bisa jadi bakal lebih sulit untuk dibeli maupun juga GARP Investing Strategi Investasi Saham Ala Peter LynchKaitannya dengan Bid dan OfferBid dan offer itu apa sih? Bid adalah harga permintaan saham yang ditentukan oleh pihak buyer. Sedangkan offer adalah harga penawaran saham yang ditentukan oleh pihak menandakan seberapa besar minat pasar untuk melakukan perdagangan pada saham tersebut, baik jual maupun beli. Maka dari itu, bid dan offer jadi salah satu indikator penentu apakah suatu saham itu likuid atau justru kurang tentang bid dan offer dapat dibaca di artikel berikut juga Bid dan Offer di Pasar Saham, Apa Maksudnya?Cara Melihat Likuiditas dari Bid dan OfferSetelah baca penjelasan di poin sebelumnya mungkin kamu jadi ingin beli saham yang bid dan offer-nya besar alias likuid biar mudah waktu diperjualbelikan. Tapi gimana cara mengetahui tingkat likuiditas dari bid dan offer?Bid dan offer bisa dilihat melalui platform maupun aplikasi saham yang biasanya terletak di bagian menu order book. Selain harga saham, jumlah lot yang ingin dibeli/dijual juga akan muncul di dalam kolom bid offer. Kedua komponen ini selanjutnya menjadi patokan perhitungan tingkat likuiditas saham. Berikut adalah = Jumlah rata-rata lot x harga x 100 lembar min. pembelian 1 lotCukup menggunakan satu lantai harga saja untuk melihat likuiditasnya. Kalau angka bid atau offer ada di rentang 500 juta – 1 miliar, maka likuiditasnya bisa dibilang tergolong kasusRata-rata lot = harga = x 500 x 100 = 1,850 miliar, artinya likuiditas cukup gimana kalau setelah dihitung ternyata saham incaran tergolong kurang likuid? Keputusan investasi semua kembali ke preferensi masing-masing. Sah-sah saja kalau mau tetap dibeli sahamnya. Namun mengingat likuiditasnya kurang bagus, lebih baik masuk menggunakan modal kecil. Karena terlalu riskan kalau modalnya terlalu juga Cara Membaca Bid-Offer OrderbookItu tadi cara Analisa Bid Offer Saham Untuk Mengetahui Likuiditas Saham. Jika kamu tertarik untuk belajar saham lebih jauh, yuk upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur menjadi VIP member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir di sini untuk upgrade menjadi VIP member saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin
PeningkatanSelisih Volume Bid-Ask (Offer) Terlalu Besar. Volume Bid dan Ask (Offer) mewakili keinginan investor dan trader di pasar saham untuk membeli atau menjual suatu saham. Dalam hal ini, jika jumlah volume saham yang ingin dijual (Offer) melonjak hingga jauh lebih tinggi dibandingkan volume saham yang ingin dibeli (Bid), maka ada
SWARA – Salah satu investasi yang disebut memiliki keuntungan besar dan juga risiko yang besar adalah bermain saham. Tetapi ternyata tidak bagi para pemula yang baru mencoba peruntungan investasi saham. Nah, bagi yang tertarik mempelajari saham pasti sering mendengan istilah bid dan offer kan? Artikel Terkait Baca Dulu, Sebelum Memulai Investasi Sahammu! 6 Tahapan Membuka Rekening Saham, Begini Langkahnya Investor Saham Pemula, Wajib Kenal dengan KSEI Kamus Investasi Saham, Bookmark ya! Banyak orang yang berpikir bahwa saham merupakan investasi yang ruwet. Hal itu dikarenakan di dalam saham, ada banyak istilah-istilah asing, ditambah perhitungannya yang sulit dipahami. Tetapi semua bisa kamu pelajari dari dasarnya, kok. Nah, bagi yang tertarik mempelajari saham pasti sering mendengar istilah bid dan offer kan?Yap, ada satu istilah dasar yang kamu harus tahu dan pasti akan selalu kamu pakai bila nantinya mencoba “bermain saham”. Istilah tersebut adalah bid dan offer. Pentingnya memahami Bid dan offer merupakan dua kata yang menjadi satu kesatuan, selalu berdampingan dan tidak bisa lepas dari permainan saham. Dalam konteks saham, bid berarti nilai beli yang ditawarkan melalui perusahaan kepada calon investor, sebaliknya offer dapat diartikan nilai jual yang ditawarkan melalui perusahaan kepada  Jadi, gunakan istilah bid jika kamu ingin membeli saham melalui suatu perusahaan dan jika kamu sudah memiliki saham di sebuah perusahaan, gunakan istilah offer untuk menjualnya melalui perusahaan tersebut. Lalu bagaimana cara bertransaksi nilai saham Bermain saham dapat dianalogikan seperti melakukan transaksi di sebuah pasar. Pasar berperan sebagai pihak ketiga dalam mempertemukan pembeli dan penjual. Jika di pasar, penjual akan menjual barang dan transaksi dilakukan ketika pembeli melakukan pembelian dengan uang. Pada perusahaan, transaksi saham dilakukan ketika penjual menawarkan saham atau melakukan offer dengan nilai tertentu dan di saat yang sama terdapat investor yang melakukan bid dengan nilai saham yang Ilustrasi dalam bermain saham Nah, sekarang kamu jadi tahu, kan,  jika ingin untung dalam permainan saham, kamu perlu melakukan bid dengan nilai serendah-rendahnya maupun melakukan offer dengan harga setinggi-tingginya. Tapi tunggu dulu, hukum pasar tetap berlaku bahkan hingga level saham sekalipun. Sebagai contoh kamu merupakan calon pembeli di pasar tradisional dan kamu ingin membeli cabai. Sebagai ilustrasinya, misalkan harga cabai terendah yang ditawarkan penjual adalah Rp 30ribu sedangkan kamu hanya ingin membelinya dengan harga Rp 20ribu saja. Jika demikian, apakah akan terjadi transaksi dalam kasus ini? Jawabannya adalah bisa jadi. Ya memang, karena ini merupakan pasar tradisional dan memungkinkan terjadi tawar menawar antara kamu dan penjual. Namun berbeda kasusnya jika kamu ingin membeli saham dengan nilai bid seharga Rp sedangkan di perusahaan tersebut nilai offer terendah yang ditawarkan penjual jatuh pada harga Rp Tentu saja dalam permainan saham tidak terdapat istilah tawar menawar seperti di pasar tradisional tadi. Tetapi tenang, terdapat dua macam solusi untuk kasus seperti ini. Pertama adalah menaikan nilai bid hingga paling tidak sama dengan nilai offer terendah yakni Rp Dengan demikian kamu bisa langsung melakukan transaksi pembelian saham saat itu juga. Tetapi jika kamu merasa bahwa nilai bid untuk membeli saham saat ini terlalu mahal, kamu bisa “antre” untuk menemukan penjual yang menawarkan nilai offer jatuh pada harga Rp sehingga transaksi dapat kamu lakukan. Sedangkan istilah offer berlaku sebaliknya. Penjual yang menawarkan nilai offer dengan harga tinggi akan berada pada “antrean” belakang di pasar saham. Karena pada dasarnya pembeli akan memilih membeli dengan harga yang paling murah untuk suatu barang yang sama. Artikel Terkait Ketahui Lebih dalam Tentang Saham di Indonesia! 7 Pertanyaan Tentang Investasi Saham, Terjawab! Membaca Tren Saham, Bagaimana Caranya, Sih? 5 Jenis Investasi Saham yang Sebaiknya Dihindari di Tahun 2018 Ini! Pada akhirnya investor tetap memiliki pilihan untuk menunggu “antrean” atau melakukan transaksi saat itu juga, yang terpenting adalah memahami cara menentukan harga bid dan offer yang paling sesuai dapat membantu meraih keuntungan berinvestasi. Bagaimana? Tertarik untuk mencoba bermain saham? Yuk, ajukan pinjaman tanpa agunan, tanpa kartu kreditmu sekarang juga! Hanya dengan modal KTP, kamu sudah bisa pinjam uang tunai sampai Rp20 juta, lho. Tertarik? Ajukan pinjamanmu di sini! NOBERTA JEANIE
Jikaantrean di ask lebih besar, berarti banyak orang sedang melakukan penjualan saham. Sementara, apabila lebih besar antrean di kolom bid berarti saham tersebut bisa dikatakan cenderung naik sebab banyak orang yang berniat melakukan pembelian saham. Perhatikan harga bid dan ask yang memiliki jumlah lot terbanyak. Nilai lot terbesar pada kolom

Analisa bid-offer saham adalah salah satu alat analisa yang sering digunakan trader untuk menganalisa kecenderungan pergerakan harga saham. Biasanya ketika antrian bid sangat tebal, sedangkan offer tipis, hal ini bisa menunjukkan kecenderungan minat beli tinggi, sehingga harga saham ada potensi untuk naik. Hal ini tidak salah. Tapi di pasar saham itu tidak ada yang absolut. Masalahnya, anda tidak akan pernah tahu pasti apakah harga saham akan dinaikkan ketika bid tebal, atau sebaliknya jika tiba-tiba saja banyak pelaku pasar yang ingin menjual saham dalam jumlah besar. Saya berikan satu contoh. Perhatikan bid-offer saham dibawah ini. Katakanlah anda ingin membeli saham diatas. Pada antrian bid-offer diatas tampak bahwa offer sangat tipis dibandingkan bid, sehingga hal ini menunjukkan peminat beli tinggi dibandingkan minat jual. Nah dengan kondisi seperti ini, apakah anda akan langsung 'tabrak' dengan membeli best offer dengan asumsi bahwa harga offer sangat tipis sehingga akan mudah untuk naik? Bisa jadi anggapan analisis anda benar. Tapi kemungkinan prediksi anda meleset tetap ada. Bagaimana jika harga saham naik beberapa poin, tapi setelah itu banyak pelaku pasar yang mengguyur jual, sehingga harga saham setelahnya justru turun / stagnan? Hal ini terkadang bisa terjadi di pasar saham. Hal ini sering sekali terjadi terutama pada saham-saham lapis tiga. Saya pernah membahas analisisnya disini Studi Kasus Risiko Membeli Saham Tidak Likuid dan Cepat Naik, dan tidak menutup kemungkinan terjadi pada saham2 lainnya. Dalam trading anda perlu menganalisa bid-offer. Akan tetapi, analisa tersebut akan sangat komplit kalau anda memadukannya dengan grafik. Jadi, sebelum anda berbicara bid-offer, cobalah untuk melihat terlebih dahulu kecenderungan grafik yang terjadi, karena biar bagaimanapun grafik adalah CERMINAN sesungguhnya dari PSIKOLOGIS pasar. Analisa bid-offer dalam saham itu penting, sangat penting! Tapi bid-offer bukanlah analisa yang paling penting dan analisa bid-offer bukanlah analisa satu-satunya yang anda gunakan dalam trading. Anda harus tetap menggunakan analisa grafik, indikator, candlestick untuk melihat saham2 yang memiliki potensi untuk naik dan turun, disamping bid-offer.

Begitujuga offer (minat jual), akan terlaksana hanya jika ada pihak lain yang membeli saham kepada anda pada harga Offer tersebut. Masalahnya, sebelum bid atau offer terlaksana, banyak hal yang bisa terjadi dan bisa anda lakukan, yaitu membatalkan (withdraw) atau mengubah (amend) bid/offer tersebut secara sepihak. Agar lebih jelas, lihat Sedang belajar tentang trading? Bid dan offer tentunya menjadi istilah yang kerap muncul saat seseorang mempelajari trading saham. Karena itu, sangat penting untuk memahami keduanya sebelum terlibat dalam jual-beli saham, khususnya jika Anda termasuk orang yang masih benar-benar baru dalam dunia trading. Nah, berikut ini penjelasan tentang pengertian serta fungsi bid dan offer! Ada beberapa definisi yang sering dipakai untuk menjabarkan istilah bid. Namun pada dasarnya, bid dapat diartikan secara sederhana sebagai antrian beli, penawaran beli, ataupun minat beli. Sebagai contoh, jika Anda hendak membeli saham tertentu dengan cara mengantre, misalnya, harga saham tersebut akan muncul di posisi bid. Bid pun dapat dijabarkan sebagai harga yang telah diajukan calon pembeli saat mengincar saham tertentu. Dalam hal ini, calon pembeli akan membuka harga untuk saham yang diincarnya. Harga yang diajukan bisa lebih rendah atau tinggi dari harga saham yang tercantum di papan bursa kala itu. Contohnya, Anda ingin membeli saham A, yang ketika itu per lembarnya berada di level harga Nah, Anda bisa mengajukan harga yang lebih tinggi dari penawaran tersebut, seperti misalnya Anda juga bisa mengajukan harga yang sepadan atau bahkan lebih rendah dari harga saham yang ditawarkan. Tentu, orang umumnya akan lebih tertarik untuk membeli harga yang lebih rendah. Calon pembeli pun hanya bisa memenangkan bid apabila penjual membuka di harga yang sama, seperti yang diajukan sebelumnya. Namun, bila ternyata tidak ada yang membuka di harga yang diajukan, calon pembeli masih harus mengantre untuk memperoleh saham tersebut. Pun, dalam kebanyakan kasus, calon pembeli bisa saja tidak mendapatkan saham yang diincarnya karena mengajukan harga yang terlalu rendah. Biasanya, hal itu terjadi ketika saham tersebut harganya sedang tinggi sehingga penjual tidak mau menerima bid dengan harga yang rendah. Pengertian Offer dan Fungsinya Dengan memahami bid dan offer, itu tentunya akan lebih memudahkan Anda untuk mendalami dunia trading. Nah, jika sebelumnya kita membahas soal bid, mari mengulas lebih jauh tentang offer. Dalam trading, offer juga kerap disebut dengan istilah ask. Sebagai kebalikan dari bid, offer adalah harga yang dibuka oleh penjual saat hendak menjual sahamnya. Formulasinya hampir sama dengan bid, yakni penjual dapat mengajukan harga jual yang nilainya lebih rendah atau tinggi dari harga saham yang dibuka saat itu. Sebagai contoh untuk kasus offer, Anda sebagai penjual saham ingin melepas saham yang dimiliki, yang ketika itu per lembarnya berada di level harga misalnya. Anda bisa membuka harga jual lebih rendah dari harga tersebut, seperti misalnya Rp990, atau menjual di harga lebih tinggi Pun, calon penjual dapat membuka di harga yang setara dengan level harga saham saat itu, Nah, pada tahap ini, prosesnya sama seperti ketika Anda membuka bid pada saham tertentu. Anda pun hanya bisa menjual saham tersebut jika ada calon pembeli yang menawar di harga yang sama. Apabila tidak ada, calon penjual juga harus ikut mengantre untuk menjual saham yang dimilikinya. Seperti halnya pada bid, saham yang dijual oleh calon penjual bisa saja tidak laku sama sekali. Hal tersebut umumnya terjadi ketika harga saham sedang anjlok sehingga calon pembeli merasa enggan untuk mengambil offer yang terlalu tinggi. Baca juga 7 Keuntungan Melakukan Trading sebagai Pengembangan Danamu Kesimpulan Demikan penjelasan tentang pengertian serta fungsi dari bid dan offer dalam trading saham. Untuk penjelasan yang lebih sederhana, Anda bisa saja membayangkan bid dan offer ini seperti proses ketika orang melakukan transaksi jual-beli di pasar tradisional. Misalnya, pembeli dapat menawar harga yang dibuka oleh penjual untuk barang yang hendak dibelinya. Dari hasil komunikasi tersebut, penjual dan pembeli pun akan menemukan harga yang disepakati untuk barang tersebut. Bila diperhatikan, prosesnya sama seperti bid dan offer dalam trading saham, bukan? Hanya saja, komunikasi antara penjual dan pembeli di pasar tradisional terjadi secara langsung atau saling bertatap muka. Sebaliknya, calon penjual dan pembeli saham lebih sering bertemu secara virtual di pasar bursa. Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran! Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Sebagai platform pengembangan dana yang optimal dengan bunga hingga 16% per tahun kamu dapat memulainya hanya dengan Rp100 ribu saja. Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi 021 5091-6006 atau email ke [email protected]

Bidvol adalah jumlah lot yang diajukan oleh calon pembeli di harga tertentu. Offer. Offer atau ask adalah kebalikan dari bid. Offer adalah harga yang diajukan oleh calon penjual saham ketika hendak menjual saham miliknya. Calon penjual bisa mengajukan harga jual, baik lebih tinggi atau lebih rendah dari harga saham saat itu. Sebagai ilustrasi

Pasar adalah tempat terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli. Di dalam sebuah pasar, seorang penjual bisa menentukan harga jual barang dagangannya sedangkan pembeli berhak memutuskan apakah akan membeli barang tersebut sesuai dengan harga yang diinginkan oleh penjual atau tidak. Jika pembeli tidak bersedia, maka transaksi jual beli tidak akan terjadi. Hal seperti ini juga terjadi di pasar modal. Bedanya, barang yang dijual adalah saham dan penjual serta pembeli bisa memasukkan harga jual dan harga beli pada waktu bersamaan saat itu juga. Harga jual dan harga beli saham inilah yang disebut dengan offer dan bid dalam saham. Apa itu Bid dan Offer Bid adalah harga beli yang diinginkan oleh seorang investor atau trader ketika ingin membeli sebuah saham. Sedangkan Offer adalah harga jual yang diinginkan oleh seorang investor atau trader yang ingin menjual sahamnya. Apabila harga bid cocok dengan harga offer, maka transaksi jual beli saham akan terjadi. Namun, jika harga bid tidak sesuai dengan harga offer, maka proses transaksi jual beli saham akan menjadi lebih lama sampai ada harga yang cocok. Misalnya, harga saham A adalah rupiah per lembar. Investor B ingin membeli saham A di harga 990 per lembar dan investor C ingin menjual saham A dengan harga per lembar. Harga yang diajukan investor B disebut bid, sementara harga yang diajukan investor C disebut offer. Data mengenai offer dan bid ini biasanya sudah langsung tersedia di aplikasi online trading sehingga Anda tidak perlu menghitungnya secara manual. Data offer dan bid ini juga sudah disertai dengan jumlah lot yang diinginkan oleh pembeli dan jumlah lot yang dijual oleh penjual saham. 1. Buka platform online trading Anda Sesuai dengan yang telah tertulis di atas, data mengenai bid dan offer ini biasanya sudah ada di masing-masing platform online trading sehingga langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah membuka platform online trading Anda baik itu aplikasi maupun website. 2. Pilih saham yang diinginkan Langkah yang kedua adalah memilih saham yang Anda inginkan. Misalnya, Anda ingin menganalisis jumlah bid dan offer saham Bank Mandiri, maka Anda perlu mengetikkan kode BMRI di kolom pencarian. Setelah menemukan saham yang ingin Anda lihat, selanjutnya cari dan klik menu market price in depth. Setelah mengklik menu tersebut, Anda akan mendapatkan kolom yang terdiri dari Kolom split bids Kolom ini berisi jumlah investor yang ingin membeli saham terkait. Kolom bids lots Kolom ini berisi jumlah saham yang ingin dibeli oleh investor pada harga tertentu. Kolom bids Jumlah harga yang diajukan oleh investor yang ingin membeli saham. Kolom ini dimulai dengan nilai terbesar terlebih dahulu. Kolom split offer Kolom ini berisi jumlah investor yang ingin menjual saham terkait. Kolom offer lots Kolom ini berisi jumlah saham yang ingin dijual oleh investor pada harga tertentu. Kolom offer Jumlah harga yang diajukan oleh investor yang ingin menjual saham. Kolom ini dimulai dengan nilai terendah terlebih dahulu. Jika jumlah bid lots lebih besar daripada offer lots, maka itu artinya jumlah permintaan saham pada harga tertentu lebih tinggi dibandingkan jumlah penawarannya. Sebaliknya, jika jumlah bid lots yang ditawarkan lebih rendah dibandingkan offer lots, maka itu artinya pada harga tertentu lebih banyak orang yang menjual sebuah saham dibandingkan yang berminat untuk membelinya. Misalnya, terdapat 1000 lot saham A yang ingin dibeli oleh investor jika harga saham tersebut sebesar rupiah. Namun sayangnya, hanya 900 lot saham A yang tersedia di pasaran untuk dijual pada harga tersebut. Dalam mekanisme perdagangan saham, jumlah lot yang dijual dan dibeli paling atas harus dihabiskan terlebih dahulu. Jadi, jika pada harga 3000 saham A diminta sebanyak lot dan dijual sebanyak 900 lot, maka akan ada 100 lot permintaan saham A yang akan terbeli dengan harga di atas 4. Ingat hukum permintaan dan penawaran Dalam menganalisis bids dan offer saham, Anda perlu mengingat hukum permintaan dan penawaran. Hukum permintaan berbunyi “Ketika harga sebuah barang turun, maka jumlah permintaanya akan naik. Sebaliknya, jika harga naik maka permintaan akan turun.” Namun ketika harga naik tapi kok jumlah permintaannya tidak turun, maka itu artinya peminat saham tersebut sedang banyak-banyaknya sehingga pembeli tidak lagi memikirkan berapa harga aset tersebut ketika mereka berhasil membelinya. Adapun bunyi hukum penawaran adalah “Ketika harga sebuah barang naik, maka jumlah penawarannya akan naik. Sebaliknya, jika harga turun maka penawarannya akan turun juga.” Jadi, kalau Anda menemukan trend nilai offer saham yang terus menurun, itu artinya banyak orang yang ingin menjual saham tersebut sampai tidak memikirkan lagi berapa harga aset tersebut saat berhasil terjual. Mengapa Analisis Bid dan Offer Penting Dalam Trading Saham Bid dan offer adalah dua komponen yang penting dipahami oleh seorang trader saham. Hal ini karena kedua hal ini dapat menggambarkan dua hal yang penting dalam pengambilan keputusan trading. Dua hal tersebut adalah 1. Fluktuasi harga saham Fluktuasi perubahan harga, kadang juga disebut dengan volatilitas adalah tempat dimana para trader berpeluang untuk mengambil keuntungan. Semakin fluktuatif harga sebuah aset, semakin berisiko dan menguntungkan pula aset tersebut untuk para trader. 2. Likuiditas sebuah saham Seiring dengan volatilitas atau fluktuasi harga adalah likuiditas. Likuiditas adalah semakin cepatnya sebuah aset atau saham terjual dan berubah menjadi uang tunai. Semakin likuid sebuah saham, maka semakin baik pula saham tersebut. Dalam hal ini, bids dan offer menunjukkan tingginya minat para investor dan trader di pasar untuk memperdagangkan aset terkait. Ini artinya, trader bisa semakin mudah membeli atau saham yang dimilikinya pada harga yang dia inginkan sehingga peluang untuk mendapatkan keuntungan jadi lebih besar. Sebaliknya, jika tingkat likuiditasnya rendah, itu artinya tidak banyak orang yang ingin menjual atau membeli saham tersebut sehingga trader akan kesusahan untuk menjual atau membeli surat berharga ini pada tingkat harga yang dia inginkan. Pasar modal adalah salah satu pasar dengan tingkat transparansi data tertinggi. Salah satu transparansi data yang bisa Anda gunakan adalah data bid dan offer. Manfaatkan transparansi data ini sebaik mungkin untuk mendapatkan keuntungan maksimum sesuai yang Anda inginkan.

TsyMu.
  • p16bw8hvkm.pages.dev/190
  • p16bw8hvkm.pages.dev/349
  • p16bw8hvkm.pages.dev/191
  • p16bw8hvkm.pages.dev/169
  • p16bw8hvkm.pages.dev/116
  • p16bw8hvkm.pages.dev/22
  • p16bw8hvkm.pages.dev/326
  • p16bw8hvkm.pages.dev/318
  • p16bw8hvkm.pages.dev/55
  • jika bid lebih besar dari offer saham